Gangguan Produksi Asi Pada Perempuan Obesitas
Produksi ASI yang cukup menjadi prioritas utama bagi Bunda sehabis melahirkan. Hal ini tentu bekerjasama dengan tumbuh kembang buah hati sehabis dilahirkan. Namun tahukah anda apabila Wanita dengan berat tubuh berlebih bisa mempunyai duduk kasus dengan Produksi ASI. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Bewby, terhadap 462 Ibu Menyusui.
Metode penelitian ialah dengan memperlihatkan kuesioner satu kali sebelum bayi lahir dan enam kali selama tahun pertama kelahiran pada audiens. Selama penelitian ternyata didapatkan kesimpulan bahwa perempuan obesitas secara signifikan lebih mungkin untuk merasa canggung atau gelisah ketika menyusui bayi di depan orang lain, sehingga memutuskan untuk berhenti lebih cepat dibandingkan perempuan dengan berat tubuh ideal atau sedikit gemuk.
Wanita Obesitas tampaknya mempunyai niat yang sama, tapi iktikad dan kenyamanan ketika menyusu di depan orang lain, contohnya di depan anggota atau kerabat perempuan, maupun di area menyusui umum, ternyata menjadi masalah.
Memang tidak ada perbedaan yang berarti dalam hal iktikad perihal mencapai tujuan menyusui, namun memang Wanita Obesitas akan lebih nyaman untuk menyusui bayi secara privat. Sehingga, ditemukan keterbatasan dalam lingkup sosial.
Wanita Obesitas juga perlu mengatasi kendala fisik yang menghalangi harapan sukses menyusui. Hal ini dikarenakan, Bayi yang gres lahir mempunyai lisan yang sangat kecil, dan semakin besar tubuh ibu, ada kemungkinan payudara juga menjadi besar besar. Selanjutnya, hal ini dikaitkan dengan bayi dari Wanita Obesitas tidak selalu mendapat pelekatan yang baik, sehingga tidak selalu berhasil mengosongkan payudara ibunya.
Apabila lisan bayi melekat pada payudara dengan cara yang efektif, maka buah hati andan bisa mengosongkan payudara ibu dengan cepat sehingga mengatur sinyal hormonal untuk Meningkatkan Produksi ASI. Namun, apabila Wanita Obesitas bisa mengatasi hambatan-hambatan tersebut diatas, maka kualitas menyusui bekerjsama tidak akan berbeda dari ibu-ibu lain dengan berat tubuh lebih rendah.
Ringkasan:
Metode penelitian ialah dengan memperlihatkan kuesioner satu kali sebelum bayi lahir dan enam kali selama tahun pertama kelahiran pada audiens. Selama penelitian ternyata didapatkan kesimpulan bahwa perempuan obesitas secara signifikan lebih mungkin untuk merasa canggung atau gelisah ketika menyusui bayi di depan orang lain, sehingga memutuskan untuk berhenti lebih cepat dibandingkan perempuan dengan berat tubuh ideal atau sedikit gemuk.
Wanita Obesitas tampaknya mempunyai niat yang sama, tapi iktikad dan kenyamanan ketika menyusu di depan orang lain, contohnya di depan anggota atau kerabat perempuan, maupun di area menyusui umum, ternyata menjadi masalah.
Memang tidak ada perbedaan yang berarti dalam hal iktikad perihal mencapai tujuan menyusui, namun memang Wanita Obesitas akan lebih nyaman untuk menyusui bayi secara privat. Sehingga, ditemukan keterbatasan dalam lingkup sosial.
Wanita Obesitas juga perlu mengatasi kendala fisik yang menghalangi harapan sukses menyusui. Hal ini dikarenakan, Bayi yang gres lahir mempunyai lisan yang sangat kecil, dan semakin besar tubuh ibu, ada kemungkinan payudara juga menjadi besar besar. Selanjutnya, hal ini dikaitkan dengan bayi dari Wanita Obesitas tidak selalu mendapat pelekatan yang baik, sehingga tidak selalu berhasil mengosongkan payudara ibunya.
Apabila lisan bayi melekat pada payudara dengan cara yang efektif, maka buah hati andan bisa mengosongkan payudara ibu dengan cepat sehingga mengatur sinyal hormonal untuk Meningkatkan Produksi ASI. Namun, apabila Wanita Obesitas bisa mengatasi hambatan-hambatan tersebut diatas, maka kualitas menyusui bekerjsama tidak akan berbeda dari ibu-ibu lain dengan berat tubuh lebih rendah.
Ringkasan:
- Gangguan Produksi ASI pada Wanita Obesitas berkaitan dengan faktor psikologis dan posisi menyusui yang tidak tepat,
- Faktor psikologis Wanita Obesitas ketika menyusui ialah rasa tidak percaya diri ketika menyusui di temat umumn
- Besarnya Payudara Wanita Obesitas juga sering mengganggu penempelan lisan bayi ke puting.
Comments
Post a Comment